Pada kesempatan kali ini, perkenalkan saya sharing sedikit mengenai HARD WORKER dan SMART WORKER.
Tentunya Saudara sudah mengerti tentang arti HARD WORKER atau pekerja keras. Para pekerja keras percaya bahwa semakin giat dan semakin banyak waktu yang mereka habiskan untuk bekerja, maka kan semakin banyak hasil yang mereka dapatkan.
Akibatnya, mereka menghabiskan sebagian besar waktu mereka untuk bekerja. Mereka bahkan bersedia bekerja lembur, sehingga seringkali mereka kekurangan waktu untuk hal-hal lainnya seperti untuk rekreasi, keluarga ataupun kepentingan pribadinya sendiri.
Bahkan sangking sibuknya mereka bekerja, mereka sampai tidak sempat lagi memikirkan apakah yang sedang mereka lakukan ini adalah hal yang terbaik untuk mereka atau tidak. Mereka tidak sempat membuat rencana untuk masa depan mereka.
Dan waktu berjalan cepat bagi para pekerja keras. Tidak terasa mereka sudah menjadi tua, tidak bisa bekerja lagi. Apa yang terjadi pada mereka?
Memang ada contoh-contoh menarik di tengah masyarakat bahwa pekerja keras berhasil menjadi tokoh-tokoh besar, menjadi pemimpin perusahaan, menjadi orang kaya. Sayangnya hal ini hanya terjadi pada sebagian kecil dari pekerja keras.
Sebagian besar pekerja keras akan menemukan bahwa kehidupan mereka tetap segitu-segitu saja sampai mereka tua. Bahkan di masa tuanya pun mereka harus tetap bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Mengapa hal ini bisa terjadi? Karena mereka TERLALU SIBUK BEKERJA. Mereka setiap harinya hanya bekerja, bekerja, dan bekerja.
Coba Saudara pikirkan kembali. Apakah benar kita bisa kaya hanya dengan menjadi HARD WORKER?
Coba Saudara perhatikan bos-bos dan orang-orang kaya disekitar Saudara. Apakah mereka pekerja keras? Apakah mereka menghabiskan seluruh waktu mereka untuk bekerja sehingga mereka tidak punya waktu lagi untuk keluarga, untuk bersenang-senang ataupun untuk hal-hal pribadi lainnya?
TIDAK.
Kebanyakan mereka bukan tipe HARD WORKER. Mereka adalah tipe SMART WORKER. Mereka tahu bahwa mereka tidak perlu mengerjakan segala hal untuk menjadi kaya. Mereka cukup membuat rencana,
mengerjakan hal-hal kunci dan kemudian... secara ajaib sistem dan uang akan bekerja untuk mereka.
Apa perbedaan utama dari HARD WORKER dengan SMART WORKER?
Perbedaan yang paling besar adalah SMART WORKER memiliki PENGETAHUAN. Pengetahuan yang tidak diajarkan pada HARD WORKER. Pengetahuan ini biasanya hanya diturunkan ke keluarga atau
kerabat dekat, dari mulut ke mulut. Dengan pengetahuan inilah mereka dapat mengelolah kekayaan mereka sehingga semakin hari mereka menjadi semakin kaya.
---------------
LESSON
---------------
HARD WORKER hanyalah istilah keren pada era industri, disaat tenaga kerja manusia sangatlah dibutuhkan oleh pabrik-pabrik untuk membuat produk-produknya. Pada jaman ini, manusia bisa menjadi kaya hanya dengan bekerja keras.
Sekarang era sudah berganti menjadi era informasi, dimana tenaga manusia bisa digantikan oleh mesin, robot atau komputer.Sekedar bekerja giat saja sudah tidak cukup lagi untuk menjadi kaya. Di jaman sekarang, siapa yang menguasai paling banyak pengetahuan, dialah yang menang.
Tentunya Saudara sudah mengerti tentang arti HARD WORKER atau pekerja keras. Para pekerja keras percaya bahwa semakin giat dan semakin banyak waktu yang mereka habiskan untuk bekerja, maka kan semakin banyak hasil yang mereka dapatkan.
Akibatnya, mereka menghabiskan sebagian besar waktu mereka untuk bekerja. Mereka bahkan bersedia bekerja lembur, sehingga seringkali mereka kekurangan waktu untuk hal-hal lainnya seperti untuk rekreasi, keluarga ataupun kepentingan pribadinya sendiri.
Bahkan sangking sibuknya mereka bekerja, mereka sampai tidak sempat lagi memikirkan apakah yang sedang mereka lakukan ini adalah hal yang terbaik untuk mereka atau tidak. Mereka tidak sempat membuat rencana untuk masa depan mereka.
Dan waktu berjalan cepat bagi para pekerja keras. Tidak terasa mereka sudah menjadi tua, tidak bisa bekerja lagi. Apa yang terjadi pada mereka?
Memang ada contoh-contoh menarik di tengah masyarakat bahwa pekerja keras berhasil menjadi tokoh-tokoh besar, menjadi pemimpin perusahaan, menjadi orang kaya. Sayangnya hal ini hanya terjadi pada sebagian kecil dari pekerja keras.
Sebagian besar pekerja keras akan menemukan bahwa kehidupan mereka tetap segitu-segitu saja sampai mereka tua. Bahkan di masa tuanya pun mereka harus tetap bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Mengapa hal ini bisa terjadi? Karena mereka TERLALU SIBUK BEKERJA. Mereka setiap harinya hanya bekerja, bekerja, dan bekerja.
Coba Saudara pikirkan kembali. Apakah benar kita bisa kaya hanya dengan menjadi HARD WORKER?
Coba Saudara perhatikan bos-bos dan orang-orang kaya disekitar Saudara. Apakah mereka pekerja keras? Apakah mereka menghabiskan seluruh waktu mereka untuk bekerja sehingga mereka tidak punya waktu lagi untuk keluarga, untuk bersenang-senang ataupun untuk hal-hal pribadi lainnya?
TIDAK.
Kebanyakan mereka bukan tipe HARD WORKER. Mereka adalah tipe SMART WORKER. Mereka tahu bahwa mereka tidak perlu mengerjakan segala hal untuk menjadi kaya. Mereka cukup membuat rencana,
mengerjakan hal-hal kunci dan kemudian... secara ajaib sistem dan uang akan bekerja untuk mereka.
Apa perbedaan utama dari HARD WORKER dengan SMART WORKER?
Perbedaan yang paling besar adalah SMART WORKER memiliki PENGETAHUAN. Pengetahuan yang tidak diajarkan pada HARD WORKER. Pengetahuan ini biasanya hanya diturunkan ke keluarga atau
kerabat dekat, dari mulut ke mulut. Dengan pengetahuan inilah mereka dapat mengelolah kekayaan mereka sehingga semakin hari mereka menjadi semakin kaya.
---------------
LESSON
---------------
HARD WORKER hanyalah istilah keren pada era industri, disaat tenaga kerja manusia sangatlah dibutuhkan oleh pabrik-pabrik untuk membuat produk-produknya. Pada jaman ini, manusia bisa menjadi kaya hanya dengan bekerja keras.
Sekarang era sudah berganti menjadi era informasi, dimana tenaga manusia bisa digantikan oleh mesin, robot atau komputer.Sekedar bekerja giat saja sudah tidak cukup lagi untuk menjadi kaya. Di jaman sekarang, siapa yang menguasai paling banyak pengetahuan, dialah yang menang.
by David Ciang http://www.keuanganpribadi.com
No comments:
Post a Comment